Nama : Bella Rhea Lavifa Sanjaya
NIM : 120210153038
Program Studi : Pendidikan Biologi
Kelompok : 3
Kelas : X Shift F
Tugas Pendahuluan : Stoikiometri
1. Jelaskan
apa yang dimaksud stoikiometri reaksi?
2. Jelaskan
apa yang dimaksud metode variasi kontinu
3. Jelaskan
hukum-hukum yang mendasari pembahasan tentang stoikiometri reaksi!
Jawab
:
1. Stoikiometri
reaksi adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia persamaan kimia. Dengan kata lain
stoikiometri adalah perhitungan yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang
terlibat dalam reaksi.
2. Variasi
kontinyu adalah metode untuk memudahkan belajar stoikiometri. Dasar yang digunakan pada percobaan ini adalah
metode JOB atau metode variasi kontinyu, dalam metode ini dilakukan
pengamatan yang kuantitas pereaksinya berubah-ubah atau
bervariasi.
Terdapat
beberapa hukum dasar dalam variasi kontinyu, yaitu:
1. Hukum kekekalan massa (Lavoisier)
2. Hukum perbandingan gtetap
3. Hukum perbandingan berganda
4. Hukum penyatuan volume (Gay Lussac)
5. Hukum Avogadro
6. Hukum Dulong dan Petit
3. Hukum-
hukum yang mendasari pembahasan tentang stoikiometri reaksi :
a.
Hukum kekekalan massa
Hukum
kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah
suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan
meskipun terjadi berbagai macam proses di dakam sistem tersebut. Pernyataan
yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat
berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnakan. Untuk suatu
proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama
dengan masa produk. Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam
bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia, mekanika dan dinamika fluida.
Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari
kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan
energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa
terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika suatu
benda berubah menjadi energi kinetik/ energi potensial dan sebaliknya. Karena
massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/ mengeluarkan
energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/ hilang dari
sistem. Namun demikian, dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan
perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang
berubah sangatlah sedikit.
Hukum perbandingan berganda adalah
salah satu hukum dasar stoikiometri. Hukum ini juga kadang-kadang disebut hukum dalton (diambil dari
nama kimiawan inggris john dalton), tapi
biasanya hukum dalton merujuk kepada hukum tekanan
parsial. hukum ini menyatakan bahwa apabila dua unsur
bereaksi membentu dua atau lebih senyawa, maka perbandingan berat salah satu
unsur yang bereaksi dengan berat tertentu dari unsur yang lain pada kedua senyawa selalu
merupakan perbandingan bilangan bulat
sederhana. Dalton merumuskan hukum ini berdasarkan pengamatan-pengamatan
terhadap nilai-nilai perbandingan proust. kedua hukum ini merupakan penemuan
penting untuk menjelaskan bagaimana senyawa terbentuk dari atom-atom.
selanjutnya pada tahun yang sama, dalton mengajukan teori atomyang
merupakan dasar dari konsep rumus kimia dalam senyawa.
c.
Hukum perbandingan tetap
Dalamkimia,
hukum perbandingan tetap atau hukum Proust (diambil dari nama kimiawan Perancis Joseph Proust) adalah hukum yang menyatakan bahwa suatu
senyawa kimiaterdiri
dariunsur-unsur dengan
perbandinganmassayang
selalu tepatsama. Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki
komposisi
unsur-unsur yang tetap. Misalnya, air terdiri dari
8/9 massa oksigen dan 1/9 massa hidrogen.Bersama dengan hukum perbandingan
berganda (Hukum Dalton), hukum perbandingan tetap adalah hukum dasar
stopikiometri.
d.
Hukum penyatuan volume (Gay Lussac)
Gay lussac mengemukakan tentang ‘Volume
gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi kimia pada suhu dan tekanan yang sama
berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.’
e.
Hukum Avogadro
Avogadro sangat tertarik memepelajari sifat
gas dan membuat dugaan sementara yang disebut hipotesa Avogadro, ‘Pada suhu dan
tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mempunyai jumlah molekul yang
sama.’
f.
Hukum Dulong dan Petit
Setelah para ahli meyakini bahwa materi
terdiri dari atom-atom yang mempunya massa dan ukuran tertentu, diduga ada
hubungan antara sifat atom dengan massanya. Pada tahun 1819 Piere Dulong dan
Alexis Petit menyelidiki kalor jenis beberapa unsur logam. Kalor jenis adalah
kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu satu gram zat sebesar satu derajat
celsius (kal g-der-). Ternyata atom yang berat mempunyai
kalor jenis lebih kecil, karena makin berat suatu atom makin besar energi yang
diperlukan untuk menggerakanya. Berdasarkan hal ini Dulong dan Petit menduga
bahwa ada hubungan antara massa dengan kalor jenisnya. Untuk beberapa unsur
mereka temukan hasil kali antara kalor jenis dan massa atom relatif adalah
sekitar enam.
Kalor jenis x massa atom ≡ 6. Kemudian Dulong
dan Petit menyatakan bahwa hubungan ini berlaku umum untuk semua unsur, dam
akhirnya disebut hukum Dulong dan Petit. Mereka menyatakan bahwa hukum ini
dapat dipakai untuk mengoreksi massa atom unsur yang telah atau yang belum
diketahui. Hukum ini hanya cocok pada unsur berat, tetapi tidak untuk unsur
ringan seperti berilium dan karbon.
0 komentar:
Posting Komentar