Minggu, 13 Maret 2016

Great Pacific Garbage Patch

1 komentar
Apa itu Great Pacific Garbage Patch?
Great Pacific Garbage Patch adalah sebuah pulau timbunan sampah. Pulau ini bukan seperti pulau pada umumnya. Melainkan sebuah sampah yang begitu banyak di Samudera Pasifik sehingga terlihat seperti pulau. Terdapat sekitar 1.700 mil sampah plastik yang mengapung di Great Pacific Garbage Patch.

Di mana kah letak Great Pacific Garbage Patch?
Great Pacific Garbage Patch yang juga disebut Plastic Trash Vortex terletak di Samudera Pasifik bagian utara antara Hawaii dan Kalifornia pada garis 135°W to 155°W and 35°N and 42°N.

Bagaimana Great Pacific Garbage Patch ditemukan?
Great Pacific Garbage Patch diprediksi pada artikel 1988 yang dipublikasikan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di United States. Prediksi tersebut didasarkan pada hasil yang diperoleh oleh beberapa peneliti Alaska sekitar 1985 dan 1988 yang mengukur plastik berukuran neustonic di Samudera Pasifik Utara. Penelitian ini menemukan puing-puing lautan dalam konsentrasi yang tinggi terakumulasi oleh arus Samudera.
Meramalkan dari penemuan di Lautan Jepang, para peneliti berhipotesis hal yang sama terjadi di Samudera bagian lain di mana memang arus menguntungkan untuk pembentukan air yang relatif stabil. Mereka secara spesifik mengindikasi North Pacific Gyre. Potongan yang sama dari puing plastik yang mengapung juga ditemukan di Lautan Atlantik yang disebut dengan North Atlantic Garbage Patch.

Mengapa sampah-sampah tersebut bisa mengumpul di Great Pacific Garbage Patch?
Penyebab sampah-sampah tersebut mengumpul di sana adalah karena gelombang Samudera yang disebut dengan gyre. Gyre merupakan sebuah sistem gelombang Samudera yang berputar-putar mengelilingi sebuah wilayah yang tenang, sehingga mirip dengan sebuah vortex. Sampah-sampah yang mengambang di Lautan terbawa oleh gelombang Samudera ke pusat gyre lalu terjebak di wilayah Lautan yang tenang. Setiap sampah yang datang akan menambah ukuran pulau sampah tersebut. Beberapa sampah di sana mengalami biodegradasi, sedangkan sebagian lainnya termakan oleh hewan laut dan sisanya terjebak di pulau itu.

Darimana sampah-sampah itu berasal?
            Sampah-sampah yang berada di Great Pacific Garbage Patch berasal dari sampah daratan. Dari daratan, sampah-sampah terbawa oleh arus gelombang hingga terjebak pada gyre. Sedangkan sampah dari lautan bisa dikatakan lebih sedikit dari pada sampah daratan, seperti kapal laut atau kontainer yang tumpah serta anjungan minyak lepas pantai.

   

Bagaimana pengaruh Great Pacific Garbage Patch terhadap jaring-jaring makanan?
Penghuni Great Pacific Garbage Patch sebagian besar adalah fitoplankton dan hewan-hewan laut yang bermigrasi. Fitoplankton yang hidup di sana memiliki peranan yang penting dalam rantai makanan di lautan. Fitoplankton merupakan organisme autotroph yang bisa berfotosintesis dan menggunakan cahaya matahari untuk menghasilkan energi. Untuk bertahan hidup, fitoplankton sangat membutuhkan ruang hidup yang bersih. Sehingga apabila jumlah fitoplankton mulai sedikit, hewan-hewan laut seperti ikan paus, penyu dan ubur-ubur akan kelaparan.
Bahaya Great Pacific Garbage Patch juga memberikan penderitaan terhadap hewan-hewan lain seperti penyu. Penyu-penyu laut mati ketika mereka memakan kantung-kantung plastik yang mereka kira adalah ubur-ubur. Hewan lain seperti ikan paus juga dapat menelan mikroplastik yang beracun sehingga sistem pencernaan mereka rusak. Tidak hanya itu, penyu dan anjing laut juga sering ditemukan dalam kondisi terjerat cincin-cincin besi dan bekas jaring.
Great Pacific Garbage Patch juga dapat membahayakan burung laut seperti burung Abaltros. Biasanya mereka mengambil apapun yang mengambang di sana dan menyuapkan kepada anak-anaknya. Sampah yang termakan itu akan menyumbat saluran pencernaan mereka, menyebabkan lubang pada perut dan malnutrisi. Tidak heran jika beberapa sumber menyebutkan bahwa ratusan burung Albatros mati setelah memakan sampah dari Great Pacific Garbage Patch.

Bagaimana nasib sampah-sampah plastik yang berada di Great Pacific Garbage Patch?
Great Pacific Garbage Patch memang terdiri atas sebagian besar plastik, botol, kaleng plastik, bekas jarring ikan,limbah medis dan lain sebagainya. Akan tetapi volume sampah yang terbesar di sana adalah mikroplastik.
Mikroplastik sangat berbahaya terlebih jika dimakan oleh hewan laut karena mikroplastik ini bisa berubah menjadi sangat beracun. Menurut NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), plastik-plastik yang mengambang akan menimbulkan racun seperti polychlorinated biphenyls (PCBs) dengan konsentrasi 100.000 hingga 1.000.000 kali lipat tingkat normal yang ditmukan di perairan lautan. Pengaruh racun akan lebih berbahaya jika dimakan oleh hewan laut, terlebih lagi jika hewan laut tersebut kemudian dimakan oleh manusia.

Siapakah yang bertanggung jawab atas Great Pacific Garbage Patch?
            Well, karena Great Pacific Garbage Patch berada pada perairan internasional, tidak ada Negara yang mau bertanggung jawab apalagi menyediakan dana untuk membersihkannya.

Adakah upaya membersihkan Great Pacific Garbage Patch?
            Ada. Namun, Great Pacific Garbage Patch bagian utara atau North Pacific Gyre saja luasnya sudah lebih dari 5 juta meter persegi dan dalamnya mencapai 100 kaki. Sangat sulit untuk memperkirakan jumlah sampah dalam kolom air tersebut, sehingga upaya pembersihan Great Pacific Garbage Patch bisa dikatakan mendekati mustahil. Pembersihan dengan jarring pukat juga tentunya sangat membahayakan kehidupan hewan laut di sana.
            Namun masih ada satu upaya yaitu pencegahan. Saat ini telah banyak organisasi yang bekerja sama dengan pemerintah dan perusahaan-perusahaan lokal untuk menciptakan dan memperbaiki program pembuangan limbah di daratan serta memberikan pendidikan kepada masyarakat.


Jumat, 11 Maret 2016

Bakteri Pemakan Plastik

0 komentar
Para ilmuwan dari Jepang telah menemukan bakteri yang dapat menghancurkan dan mengkonsumsi PET (Polyethylene terephthalate). Apa itu PET? PET merupakan resin polyester yang tahan lama, kuat, ringan dan mudah dibentuk ketika panas. PET dapat ditemukan pada botol air, botol soda, botol jus, botol minyak goring, kemasan makanan, dan lain sebagainya.

Bagaimana mereka menemukan bakteri yang dapat mengkonsumsi plastik?
Mereka menemukan bakteri tersebut hidup di plastik yang berada pada sampel air limbah yang diambil. Bakteri tersebut bernama Ideonella sakaiensis. Dia muncul untuk mengonsumsi PET yang dipecah menggunakan sepasang enzim.

Bagaimana bakteri tersebut mengkonsumsi plastik?
Bakteri tersebut mulanya akan melekat pada plastik. Kemudian bakteri mulai menghancurkan plastik menjadi dua senyawa yaitu terephthalic acid dan ethylene glycol dalam dua tahapan proses. Mereka kemudian mencerna dua senyawa tersebut.

Bagaimana keefektifan pengunaan bakteri tersebut?
Berdasarkan kemampuan sang bakteri dalam mengonsumsi plastik, banyak peluang menggunakannya untuk membersihkan planet. Tetapi saat ini, bakteri tersebut masih tidak terlalu efisien. Bakteri membutuhkan waktu sekitar 6 minggu dalam suhu 30ºC untuk sepenuhnya mendegradasi PET. Hal tersebut dikarenakan bakteri relatif lama dalam penggandaan dirinya. Akan tetapi, hal tersebut masih mungkin untuk dapat dikelola oleh pakar genetically engineer dengan mengkombinasikan kecepatan membelah diri dari bakteri lain seperti Escherichia coli dan Ideonella sakaiensis.

Read more: http://gizmodo.com/scientists-have-discovered-a-bacteria-thats-evol ved-to-1764242517